Home » » Penjelasan Mengenai Penyakit HIV AIDS

Penjelasan Mengenai Penyakit HIV AIDS

Written By Hamada Undetected on 7 Nov 2013 | Kamis, November 07, 2013



Penjelasan Mengenai Penyakit HIV AIDS

Assalamu'alaikum wr.wb
Kali ini saya akan membuat artikel Penjelasan Mengenai Penyakit HIV AIDS
Semoga dapat di nikmati dan jangan lupa baca kalimat Basmalah sebelum membaca O:)

AIDS  disebabkan salah satu kelompok virus yang disebuat dengan retroviruses yang sering disebut dengan HIV. Seseorang yang terkena atau terinfeksi HIV AIDS sistejm kekebalan tubuhnya akan menurun drastic. Virus AiDS menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan T-lymphocytes. Tanda pertama penderita HIV biasanya akan mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi membaik orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang berulang.

Terdapat 2 jenis virus penyebab AIDS, yaitu HIV-1 dan HIV-2.
HIV-1 yang banyak ditemukan di daerah Barat, Eropa, Afrika Tengah, Selatan, dan Timur. Sedangkan HIV-2 banyak di temukan di Afrika Barat.

Gejala :

  • Demam tinggi berkepanjangan
  • Penderita akan mengalami napas pendek, batuk, nyeri dada dan demam
  • Hilangnya nafsu makan, mua dan muntah
  • Mengalami diare yang kronis
  • Penderita akan kehilangan berat badan tubuh hingga 10% di bawah normal.
  • Batuk berekepanjangan
  • Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh (dibawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha)
  • Kurang ingatan
  • Sakit kepala
  • Sakit kepala
  • Suklit berkonsentrasi
  • Respon anggota gerak melambat
  • Sering nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki
  • Mengalami tensi darah rendah
  • Reflek tendon yang kurang
  • Terjadi serangan virus cacar air dan cacar api
  • Infeksi jaringan kulit rambut
  • Kulit kering dengan bercak-bercak.

Cara Penularan :

  • Hubungan seks kalmin
  • Hubungan seks oral
  • Hubungan seks melalui anus
  • Transfusi darah
  • Penggunaan jarum bersama (akupuntur, jarum tattoo, harum tindik).
  • Antara ibu dan bayi selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.

Obat :

  • NRTI  (nucleoside atau nucleotide reverse transcriptase inhibitor)
  • NNRTI (non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor)
  • PI (protease inhibitor) Fusion Inhibitor

Cara Menghindari/Penjegahan :

  • Jangan melakukan hubungan seksual diluar nikah
  • Jangan berganti-ganti pasangan seksual
  • Abstrinensi (tidak melakukan hubungan seks)
  • Gunakan kondom, terutama untuk kelompok perilaku resiko tinggi jangan menjadi donor darah
  • Seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan hamil.
  • Penggunaan jarum suntik sebaiknya sekali pakai
  • Jauhi narkoba.

Cara Penyebaran Dalam Tubuh
 


Supaya terjadi infeksi, virus harus masuk ke dalam sel, dalam hal ini sel darah putih yang disebut . Materi genetik virus yang dimasukkan ke dalam DNA sel yang terinteksi. Di dalam sel, Virus berkembng biak pada akhirnya menghancurkan sel serta melepaskan pertikel virus yang baru. Partikel virus yang baru kemudian menginfeksi limfosit lainnya dan menghancurkannya.

Virus menempel pada limfosit yang memiliki satu reseptor protein yang disebut CD4, yang terdapat di selaput bagian luar. Sel-sel yang memiliki reseptor biasanya, disebut sel CD4+ atu disebut limfosit T penolong. Limfosit T penolong berfungsi mengaktifkan dan menagatur sel-sel lain pada sistem kekebalan.(misalnya limfosit B, makrofag dan limfosit T stitostik), yang kesemuanya membantu menghancurkan sel-sel ganas dan organisme asing.

Infeksi HIV menyebabkan hancurnya limfosit T penolong, sehingga teradi kelemahan sistem tubuh dalam melindungi dirinya terhadap infksi dan kanker.

Seseorang yang terinfeksi HIV akan kehilangan limfosit Tpenolong melalui 3 tahap selama beberpa bulan atau tahun.

1. Seseorang yang sehat memiliki limfosit CD4 sebanyak 800-1300 sel/mL darah. Pada beberapa bulan pertama setelah terinfeksi HIV sejumlah sel menurun sebanyak 40-50%. Selama bulan-bulan ini penderita bisa menularkan HIV kepada orang lain karena banyak partikel virus yang terdapat dalam luar darah. Meskipun tubuh berusaha melawan virus, tetapi tubuh tidak mampu meredakan infeksi.

2. Setelah sekitar 6 bulan, jumlah partikel virus didalam darah mencapai kadar yang stabil, yang berlainan pada setiap penderita. Perusakan sel CD4+ dan penularan penyakit kepada orang lain terus berlanjut. Kadar partikel virus yang tinggi dak kadar Limfosit CD4+ yang rendah membantu dokter mendapati orang-orang yang berisiko tinggi menderita AIDS.

3. 1-2 tahun sebelum terjadinya AIDS, jumlah limfosit CD4+ biasanya menurun drastis. Jika kadarnya turun hingga 200 sel/Ml darah, maka penderita menjadi rentan terhadap infeksi.

Infeksi HIV juga menyebabkan gangguan pada fungsi limfosit B. Limfosit B adalah limfosit yang menghasilkan antibodi. Seringkali HIV meyebabkan produksi antibodi berlebihan. Antibodi yang diperuntukkan melawan HIV dan infeksi lain ini banyak membantu dalam melawan berbagai infeksi oportunistik pada AIDS.

Pada saat yang bersamaan, penghancuran limfosit CD4+ oleh virus menyebabkan berkurangnya kemampuan  Sistem kekebalan tubuh dalam mengenali dan sasaran baru yang harus diserang.

Sekian dan terimakasih, apabila ada kesalahan atau lainnya mohon di koreksi dan katakan di komentar
Wassalamu'alaikum wr.wb

Diambil Dari Berbagai Sumber

0 komentar:

Posting Komentar